Pamor keris Udan Emas
tergolong pusaka langka. Sawab yang terkandung di dalamnya bisa mendongkrak
aura positif bagi pemiliknya. Terpenting, yoni keris ini bisa membawa berkah
bagi yang merawatnya, sebab itu tidaklah
heran jika perburuan keris jenis ini masih rame hingga sekarang.
Ciptakan aura
Kewibawaan
Hampir semua empu di
kerajaan yang ada di pulau jawa seperti Singosari dan Majapahit membuat keris
dengan pamor ini. Bahkan ada sebagian ahli tosan aji yang menamai pamor
tersebut dengan nama Udan Tritis. Karena wujud bentuknya sama persisis, lubang
lubang memanjang dari ujung bilah sampai ke bawah. Jenis pamor ini terus di
buru para pemerhati pusaka kaera mereka tahu Yoninya cukup tinggi. Kondisi ini
di perkuat dengan keberadan orang Jawa sejati yang dalam hidupnya harus
memiliki seorang garwa / istri, kemudian wisma/rumah, kemudian turangga/kuda,
lalu kukilo / burung, dan yang terakir adalah pusaka / keris. Sebab itu
tidaklah heran jika sebuah pusaka apalagi sudah diketahui beryoni tinggi akan
terus di cari pria Jawa dewasa untuk melengkapi setatusnya sebagai seorang
pria.
Pamor udan emas ada
yang disebut denga Tangguh Tuban Pajajaran, Jenis ini werangkanya dari kayu
Trembalo atau cendana, sawab di dalamnya dipercaya bisa meningkatkan aura
kewibawaan bagi pemiliknya. Ketua Paguyuban Kerabat Mataram Pusat yang juga
pemerhati tosan aji mempunyai penilaian tersendiri tentang pamor ini.
Menurutnya memang banyak keris yang memiliki pamor jenis ini, namun yang asli
tidak banyak. Hal tersebut memanglah benar, untuk mencari sebilah keris yang
asli buatan empu kondang di zamannya memng bukan perkara mudah, sebab tosan aji
yang asli selalu bersertifikat yang memuat tanggal pembuatanya,nama empu, serta
tujuan pembuatan dari keris itu sendiri. Adapun kebanyak keris yang beredar
saat ini dalah duplikat dari yang aslinya, yang sengaja di buat menyerupai yang
asli, demikian juga peruntukanya.
Keris berpamor udan
emas jika diperhatikan secara seksama, bahan dasarnya terbuat dari batu meteor
atau titanium sebagai pamor yang di campur dengan baja. bahan baku untuk
membuat satu keris jenis ini kurang lebih 2 kg baja yang di campur dengan
titanium , kemudian ditempa 250 kali dan lama pembuatan bisa mencapai satu
tahun, atau samapai mencapai berat ideal suatu pusaka, yaitu 600 gram.