Kunci Sukses Belajar Ilmu
Ghoib
PAHAMI 4 PERKARA
Agar suatu kegiatan itu
dapat berjalan dengan baik & lancar dan berhasil dengan sukses maka
dibutuhkan suatu rencana atau persiapan yang matang. Begitu pula dalam
mempelajari ilmu-ilmu hikmah / ilmu keghoiban (Jawa: Ngelmu). Seseorang yang
hendak belajar ngelmu tidak boleh tergesa-gesa, supaya tidak terjadi kesimpang
siuran (menyimpang/sesat) dan kacau balau (gila). Upaya pertama yang harus
dilakukan oleh calon murid adalah kesiapan batin. Dalam hal ini ada baiknya
diawali dengan berkonsultasi dengan orang yang telah ahli dalam ilmu gaib dan
juga kepada ahli ilmu agama yang diyakininya.
Dalam mempelajari ngelmu
dibutuhkan suatu persiapan supaya tahu terapan ilmu batin tersebut. Dengan
jalan, memperhatikan dan memahami maknanya. Duduk dengan tenang, penuh kesadaran,
pahami apa yang sedang dilakukan. Tentu saja sedang mempersiapkan diri untuk
mempelajari suatu ngelmu. Persiapan yang penting untuk belajar ngelmu adalah
tahu betul bahwa dirinya telah siap untuk belajar.
Kemudian berkonsentrasi
fikiran barulah menelaah fatwa-fatwa ajaran yang tersirat dari ngelmu tersebut.
Kalau tidak dapat berkonsentrasi maka akan kacau balaulah akibatnya dan
gagallah yang akan didapat. Setelah dapat berkonsentrasi, barulah memulai
dengan petunjuk yang utama terdiri dari empat perkara.
Jadi jika disimpulkan
syarat keberhasilan bagi yang akan memperdalam suatu ilmu hikmah atau ngelmu
adalah sebagai berikut:
Sadar, bahwa dirinya akan mempelajari
ngelmu mistik (gaib).
Konsentrasi fikiran, jangan tumpangsuh
fikirannya.
Faham arti empat perkara, yaitu:
Mantep, artinya mantap dengan penuh
keyakinan untuk mempelajari ilmu tersebut.
Temen, artinya tekun atau
bersungguh-sungguh
Gelem nglakoni, artinya mau menjalani,
walau apapun yang terjadi tetap menghayati ngelmu tersebut.
Ojo gumunan, artinya jangan mudah heran
atau terpukau, terpesona, terhadap keajaiban yang ditimbulkan oleh ngelmu.
Karena bila rasa heran itu
timbul / muncul, maka proses ngelmu itupun akan berhenti. Dampak dari gumun
(heran) itu adalah hancurnya konsentrasi.
Bila terapan ilmu batiniah
itu telah dipahami benar maka sudah saatnya untuk memulai. Dengan bermodalkan
ketekunan dan sabar maka ngelmu itu akan berhasil dipelajari.
Renungkan dengan
kesungguhan hati, untuk merenungi tuntunan ngelmu ini. Pada titik jenuh, maka
akan terbukalah keberadaan.