1 . BENDA GHAIB - MAGIS
Berburu atau penarikkan benda
bertuah atau benda berkekuatan magis tentu tidaklah mudah harus di persiapkan
segalanya secara matang dan benar, karena segala sesuatu yang bernuansa ghaib
pasti memiliki tingkat resiko yang tinggi dan bisa berakibat fatal bagi yang
kurang mengerti ilmunya. Benda-benda tersebut terdapat di berbagai lapisan
bumi, yang terdiri dari bermacam sifat alam baik yang bersifat nyata maupun
yang bersifat kasat mata ( ghoib ). Dan
sudah barang tentu di perlukan olah batin tertentu untuk mendapatkannya.
Dan Keberadaan benda bertuah
memiliki aura kekuatan khodam yang melindunginya, sehingga benda tersebut tidak
terlihat oleh mata kasar, yang timbul hanyalah energi dari kekuatan yang ada
pada benda bertuah yang memancarkan energi akan
keberadaannya. Benda-benda yang memiliki kekuatan seperti benda bertuah
atau benda magis, sepertimustika, geliga, batu, dan sebagainya, adalah batu yang sudah terbentuk dengan
sendirinya baik dialam ghaib maupun di alam nyata dan tidak boleh di asah, maupun
diubah bentuknya karena bila di asah dan di ubah bentuknya, akan mengakibatkan
keghaiban dan kekuatan dari benda itu akan hilang.
Yang tergolong sebagai benda bertuah
adalah benda yang dapat di ketahui nilai keghaibannya, dan yang terbaik adalah
yang didapat dari alam ghaib yaitu dari penarikan secara ghoib, bisa juga dari
alam ghoib yang di peroleh dengan tanpa sengaja di karenakan benda tersebut
datang sendiri kepada seseorang yang khodamnya cocok dan mau ikut dengan orang
yang di kehendakinya. Namun ada juga benda bertuah, magis yang di dapat dari
alam nyata dan banyak yang serupa dengan benda di alam ghoib tetapi benda
tersebutdaya kekuatannya di bawah benda bertuah dari alam ghoib.
Adapun benda pemberian dari bangsa
ghoib merupakan suatu tanda ikatan antara manusia dengan dimensi alam halus
yang saling membantu satu sama lainnya, yang peting ikatan tersebut tidak
merusak aqidah kita kepada Allah, dengan cara seperti ini maka apapun dapat di
buktikan bantuan yang tersalur dari khodam benda tersebut, sehingga dengan kedekatan yang terus terjalin
akan membuahkan suatu keberhasilan dalam kehidupan yangpada hakikatnya dari
Allah.
Penarikan benda bertuah , magis dari
alam ghoib tidak ubahnya seperti kita meminta, membeli atau mengambil dialam
nyata ( di dunia ) seperti kalau kita meminta jadi tergantung si pemilik benda
tersebut, kalau membeli kita harus mengganti dengan sejumlah uang dan kalau
kita mengambil tanpa seizin pemiliknya maka si pemilik akan marah. Nilai seni dari penarikan benda ghoib yaitu
ketika kita harus berhadapan dengan makhluk ghaib yang jahat
atau berilmu tinggi dan biasanya sebelum khodamnya menemui kita banyak
godaan yang akan muncul dalam proses penarikan.
Penarikan benda bertuah bisa di
lakukan dengan jalan melakukan ritual dan berdialog dengan makhluk ghaib yang
menguasai benda tersebut, dan bahkan terkadang harus bertempur untuk
mengalahkan bangsa mereka, namun cara ini dilakukan bila kita mengambil,
meminta bukan dengan cara membeli dengan makluk ghaib tersebut.
Proses penarikan dari alam ghoib di
lakukan dalam tiga tahapan, Pertama adalah menarik dan menghadirkan benda ghoib
kealam nyata. Kedua sesudah benda ghoib
tersebut hadir, harus di kunci agar tidak hilang kembali dan khodamnya tidak
keluar dari bendanya, Ketiga Adalah proses penyempurnaan kekuatan benda ghoib
tersebut agar betah di tempatnya dan berfungsi sebagaimana semestinya.
Adapun sifat dan kelas benda-benda
yang berkekuatan magis tergantung kekuatan unsur khodam yang mendiaminya,
terkadang ada jenis khodamnya bisa untuk atraksi dan ada juga yang fasip
berfungsi di saat ada bahaya dan di butuhkan saja. Dalam proses penarikan
benda-benda magis yang di dapat bisa
berupa Mustika, geliga, buntat, Batu Akik, Keris, Tombak, harta karun, dll.
2 . BATU PERMATA - MULIA
Menurut sejarah awalnya bumi terbuat
sebuah gumpalan gas, kemudian mencair lalu
menjadi beku dari luar dan berkulit keras di atas kulit bumi terjadi
sesuatu yang hidup mula-mula Binatang rendahan 600 juta tahun silam, kemudian
muncul tumbuhan lalu binatang menyusui 175 juta tahun silam, dan akhirnya datanglah manusia setengah juta
tahun silam, yang sekarang berkembang biak sampai jutaan jiwa. Kulit bumi
terdiri dari 20 % dari bahan pasir dan batu-batuan, yang di sebut Batu Permata
90 % berasal dari pasir dan batu-batuan tersebut.
Apabila batu-batu permata di telaah
secara ilmiah, bahwa batu permata tidak berbeda dengan tambang aneka warna dari
batu ini sangat mempesona manusia sehingga manusia memberi gelar ‘’ Batu Mulia
’’ Asal usul terbentuknya batu-batuan kalau di rujuk dalam bidang ilmu kebumian
semua batuan yang kita temui di muka bumi ini bisa di bagi menjadi tiga
kelompok sesuai proses penciptaannya sebagai berikut :
1 . Batu Bekuan : Yang di maksud batu bekuan adalah batuan
yang berasal dan terbentuk dari cariran magma yang meleleh keluar darui perut
bumi. kemudian mendingin dan membeku dan mengeras menjadi batu.
2 . Batu Endapan : Jenis batu ini merupakan endapan dari
pertikel-partikel pecahan batu bekuan yang terjadi karena adanya pelapukan yang
disebabkan oleh cahaya panas matahari, pengikisan yang di akibatkan oleh hujan
dan angin, serta abrasi yang terjadi didalam aliran sungai maupun karena
gempuran gelombang laut di pantai. Partikel-partikel kecil tersebut secara
alami akan terlarut dalam aliran air, untuk kemudian menimbun, mengendap dan
mengeras di dasar sungai, laut maupun di goa-goa.
3 . Batu Malihan : Adalah jelmaan
dari batu-batu bekuan maupun batu endapan yang telah mengalami perubahan secara
drastic hingga terbentuk menjadi sejenis batuan yang sama sekali baru dan
berbeda dari bahan aslinya.
Bagaimana daya batu permata dan
mekanisme kerjanya dalam mempengaruhi sipemakainya cara kerjanya identik dengan
gunung, batu permata dari mineral bebatuan utamanya gunung sebagai kulit bumi
dan manusia di ciptakan dari tanah ( bumi ).
Batu permata memiliki aura yang tak terlihat dan manusia juga memilki
aura tersebut bila dipakai aura batu permata merasuk keaura orang yang
memakainya dan memberi tambahan daya energi untuk kestabilan mental sehingga
menjadi lebih muda tercapainya kondisi tersebut.
Seseorang akan memilih dan memiliki
batu tertentu yang di senanginya ada hubungan yang terjalin secara emosional
yang berhubungan dengan daya batin, jika tidak ada hubungan batin antar pemilik
batu itu maka kepemilikan itu tidak menghasilkan daya mistik apa-apa melainkan
hanya sekedar kesenangan dan koleksi, karena itu bila kita ingin mendapat
manfaat dari kepemilikan batu kita harus tahu persis arti dari lambang, simbol
dan warnanya dengan keinginan kita lalu kita berusaha mewujudkan dengan tidak
melupakan kekaguman kita pada batu tersebut yang pada hakikatnya ciptaan dan
tanda kebesaran Tuhan.
Pembuatan batu permata, awalnya
berupa bahan material mentah berupa batu bongkahan yang ditemukan di
gunung-gunung yaitu muntahan lahar gunung berapi yang membeku selama
beratus-ratus tahun, dari bongkahan yang telah di pilih, kemudian di lakukan
pemotongan sesuai ukuran yang diinginkan, setelah di lakukan pemotongan baru
pemolesan yang di lakukan secara tradisional maupun teknologi mesin dan
terakhir dilakukan finishing dengan menggunakan amplas dan bubuk intan.
Untuk pembuatan batu yang memilki
kekuatan mistik tertentu setelah di lakukan pemotongan proses pemolesan atau
penghalusan menggunakan bambu yang dilakukan dengan berpuasa kemudian
penyelarasan akhir batu itu di buang kealam ghaib untuk diambil kembali batu
tersebut sesudah berisi khodam yang di inginkan.
3 . KAYU BERTUAH - MAGIS
Pengetahuan tentang kayu bertuah
sudah banyak di ketahui sejak zaman dahulu kala oleh para leluhur kita yang di wariskan kepada anak cucu secara
turun temurun, hingga kini masih banyak diantara masyarakat kita yang meyakini
bahwa beberapa jenis kayu tertentu memiliki daya, kekuatan gaib. kayu yang di
maksud ada yang berasal dari pohon-pohonan atau kayu bekas dari tempat-tempat
yang di keramatkan atau makam leluhur, dapat juga kayu yang di anggap bertuah
karena sifatnya yang sangat langka atau memiliki sifat yang khusus yang tidak
di miliki oleh kayu lain.
Kayu yang bertuah memiliki jumlah
sangat terbatas sekali, dan Setiap jenis
kayu memiliki karakter serat dan sel kayu yang berbeda-beda. Dan yang membuat sifat dari jenis kayu berbeda.
Karena di pengaruhi pula oleh karakter tempat di mana jenis kayu tersebut dapat
tumbuh sehingga setiap jenis kayu akan memiliki manfaat, khasiat. Adapun
asal-muasal adanya khasiat atau daya kekuatan dari berbagai jenis kayu yang
bertuah secara ilmiah ada memiliki beberapa faktor di antaranya :
1 . Karena faktor Usia : segala
macam benda fisik tidak bersifat abadi, melainkan mengalami kerusakan dan
kehancuran. benda dan tumbuhan yang ada di planet bumi ini, bersifat menyerap
dan memancarkan energi, Pada tumbuhan, kelebihan energi akan di simpan dan
menyatu dengan batang terutama pada inti batang, pohon yang biasanya berwarna
lebih tua dan terletak di lingkaran paling dalam batang pohon. Bagian luar pada
kayu terlebih bagian kulit terdiri dari sel-sel muda, sementara itu bagian
dalam merupakan pemadatan dari sel-sel yang lebih tua.
2 . Karena Faktor Karakter Sel
: Selain faktor usia, kayu bertuah
disebabkan oleh unsur yang terkandung dalam zat serta sifat-sifat sel pohon.
unsur pada zat dan sifat suatu pohon akan menentukan dari mana asal unsur
energi yang diserapnya. Seperti pohon
yang banyak menyerap energi tanah, akan menjadikan pohon tersebut dapat
berfungsi sebagai penetralisir daya listrik positif. Hal yang sama terjadi pada
ragam jenis bebatuan alam.
3 . Karena faktor Lokasi : Pada jenis pohon yang sama, tetapi tumbuh di
lokasi yang berbeda akan dapat menentukan pula perbedaan serapan energi. Hal
itu menentukan besar kecilnya khasiat atau daya kekuatan kayu walaupun ia masih
dalam satu jenis. Berbeda lokasi alam
tentu berbeda pula pusaran energinya. Lokasi alam yang lebih besar memancarkan
energi memungkinkan untuk menambah besarnya energi yang terserap pohon yang
tumbuh di tempat itu.
4 . Karena Faktor Spesifik : Faktor ini lebih sulit di identifikasi karena
untuk pembuktian juga jauh lebih sulit. Yakni karakter pohon yang banyak
menyerap energi alam dan mampu mengikat energi itu dalam waktu yang tidak di
ketahui batas waktunya atau relatif permanen.
Bahkan pohon yang sudah di tebang pun kayunya masih mampu menyerap
energi alam, karakternya hampir menyerupai batu alam hanya bedanya benda ini
pernah tumbuh dan hidup dalam waktu yang panjang.
Jadi kayu yang memenuhi keempat
faktor di atas, yang berasal dari pohon yang banyak menyerap energi alam, yang
tumbuh di lokasi alam berenergi besar dan berusia sangat tua, tetapi mampu
mengikat energi yang permanen. Akan menjadikan kayu yang berkhasiatdan memilki
Tuah. Derajat tuah kayu tergantung dari tempat tumbuhnya, areal,
lokasi atau lingkungannya. cara
memperolehnya pun dengan berbagai macam cara ritual dalam proses
pengambilannya. Selain itu gambaran-gambaran pada kayu tertentu juga di yakini
memiliki pengaruh gaib pada pemakainya, kepercayaan pada kayu bertuah tidak
hanya terdapat pada bangsa kita, tetapi juga pada bangsa-bangsa lain.
4 . KERIS PUSAKA – TOSAN
Keris adalah salah satu hasil
kebudayaan bangsa dan sangat besar pengaruhnya dalam kehidupan masyarakat pada
masa lampau, bahkan keris mendapat kedudukan penting dalam kehidupan sosial
masyarakat dan keris tidak kalah pentingnya dengan hasil budaya lain, banyak
peminat dan yang memiliknya tetapi jarang yang mengetahuinya secara mendalam.
Konon di zaman pewayangan, para dewa
telah menurunkan beberapa bilah keris pusaka untuk umat manusia. Keris-keris
pusaka itu jatuh ke tangan darah Bharata baik itu kalangan Astina maupun
kalangan Pandawa semua keris-keris itu di turunkan, tentu saja setelah mereka
membuat jasa bagi para dewa. Tetapi dalam peperangan besar yang dinamakan “
bharatayuda ” keris-keris pusaka itu banyak yang lenyap, baru di kemudian hari
para Raja di tanah jawa memerintahkan kepada para empu untuk membuat tiruannya,
tentu saja empu-empu pilihan dan berilmu spiritual yang tinggi sehingga dapat
melacak kembali bentuk asli keris pusaka yang hilang itu dengan “ tapa brata
”.
Dan setelah Empu yang bersangkutan
mendapat petunjuk dari Tuhan, maka di buatlah gambar pola dan di hadapkan
kepada Raja dan setelah di setujui oleh raja maka Empu mempersiapkan segala
sesuatunya untuk membuat keris tersebut. Dengan dasar pola keris-keris kuno itu
lama kelamaan berkembang dengan berbagai bentuk, baik itu keris berbentuk lurus
maupun bentuk lekuk, dari lekuk 1 hingga lekuk 15 ada juga empu yang membuat.
Pembuatan keris ada dua macam ;
1 . Pertama : Bahwa logam bahan keris dan logam bahan pamor
dilebur menjadi satu, kemudian dibentuk menjadi keris. Cara ini pamor pada
keris akan timbul dengan sendirinya tanpa rencana sebelumnya.
2 . Kedua : Dengan merencanakan
pamor tertentu logam bahan keris lebih dahulu dibentuk menjadi wilahan keris,
barulah ditempakan logam pamor sesuai yang di rencanakan. Dan tentu saja seorang empu tidak akan
sembarangan dalam mengerjakan keris, empu sangat teliti dan berhati-hati dalam
merampungkan kerisnya, sehingga pembentukan bilahan maupun pengetrapan
racikannya tepat sekali, sehingga terlahirlah keris-keris yang sangat indah,
sangat di gemari dan di kagumi karena keindahan garapnya dan di kagumi karena daya
magisnya.
Daya magis yang menyelimuti bilahan
keris mempunyai misi tersendiri dalam kehidupan pemilik pusaka, daya magis itu
terdapat pada besinya secara alami, daya magis itu berasal dari pamor menurut
motifnya dan daya magis itu bisa juga terdapat pada motif kerisnya atau dapur
kerisnya. Karena empu penciptanya yang merangkum seluruh daya pada bilahan
keris itu untuk menjadi satu tujuan ialah tercapainya apa yang di kehendaki
pada pemilik keris itu atas ridho Tuhan.
Dari lukisan sepintas di atas, tampak
bahwa produksi keris dan benda-benda pusaka kuno itu terjadi pada zaman
kerajaan hindu, pada zaman kerajaan budha, pada zaman kerajaan islam. Ada hal
yang menarik dari dari kenyataan ini :
1 . Bahwa keris dan benda-benda
pusaka itu akan mampu tahan menghadapi cuaca selama berabad-abad lamanya.
2
. Bahwa masyarakat peminat keris
mampu memeliharanya selama masa yang sekian itu.
3 . Bahwa keris dan sebagainya itu
dibuat oleh para empu dengan latar belakang agama yang berbeda-beda hindu,budha
dan islam.
4 . Bahwa isi keris yang sifatnya
ghoib dari kerja dan benda-benda pusaka itu sekalipun sudah sekian ratus tahun
umurnya masih berfungsi kekuatannya.
5 . Bahwa generasi modern dengan
latar belakang agama yang berbeda dengan latar belakang pendidikan formal yang
berbeda, dengan latar belakang pendidikan keluarga yang berbeda, banyak yang
suka dengan keris.
6 . Bahwa keris dan benda-benda
pusaka lainnya sebagai kesatuan antar yang fisik dengan yang metafisik
merupakan hasil ahli-ahli kuno, yang jika ilmu pengtahuan dan teknoligi modern
makin jauh perkembangannya.
7 . Bahwa sampai sekarang ini belum
ada usaha ilmuwan nasional Indonesian untuk menyelidiki keris dan benda-benda
pusaka itu baik secra ilmu yang rasional, maupun secara agama.
5 . AZIMAH - HAEKAL - RAJAH
Yang di maksud dengan Haekal, Rajah
atau Wafaq adalah Azimat adalah sebuah doa dalam permohonan yang di wujudkan di
dalam suatu bentuk tulisan dengan aturan khususiyah, dengan mengikuti
aliran-aliran tertentu,
Pada umumnya para ahli rajah dalam
ilmu batin meyakini bahwa setiap huruf-huruf hijaiyah yang berdasarlkan ilmu
hikmah itu mengandung kekuatan khodam dari bangsa Malaikat yang disebut
kekuatan ghoib, khodam huruf baik yang di ambil dari huruf bahasa Mesir,
Suryani, Ibroni maupun Arabic, dan hampir sebagian besar huruf-huruf yang
ditulis dalam lembaran azimat itu merupakan kalimah doa yang bersumber dari
Taurat, Zabur, Injil dan ayat Al-quran, hadist dan kalimah hikmah lainnya.
Azimat itu hakikatnya seperti sebuah
obat, yang di maksud itu bukan hanya sakit fisiknya saja seperti sakit demam,
flu, kepala, dll. Orang yang bingung
fikirannya seperti orang yang terancam bahaya, pasangan selingkuh, usaha macet,
dll. ini juga termasuk penyakit. Karena itu azimat tidak hanya untuk pengobatan
saja melainkan bisa juga meliputi hal-hal yang berkaitan dengan berbagai hajat
dalam kehidupan, tujuannya merubah masalah yang berat menjadi ringan, dan
sebagainya.
Untuk meraih ke selamatan dll, selain menggunakan doa atau wirid tertentu yang selalu dibaca, amalkan
sebaiknya juga mengunakan sarana penunjang
bisa berupa azimah atau sarana lainnya sebagai syarat ikhtiar lainnya, yang
bertujuan sama, dengan tujuan semata-mata mengharapkan, pertolongan dari Allah swt. Perbedaanya ada doa yang di ucapkan dan ada
doa yang di tulis. Karena tidak semua doa langsung di kabulkan, dalam kondisi
yang terdesak, azimat bisa di jadikan wasilah dan perantara untuk mengharap
keselamatan dan kalau hanya mengandalkan doa saja, iya kalau doa kita seketika
itu makbul di saat kita terdesak, dll.
Ada beberapa hal yang menyebabkan
sebuah azimat sehingga tulisannya itu mengandung daya kekuatan ghoib atau
tenaga magis :
1 . Karena kesempurnaan ilmu hikmah,
gaib, mistik, dan mengerti dan tahu tata
cara lakunya bagi pembuat azimat tersebut.
2 . Karena riyadhoh yang membuat
azimat itu dengan berdoa dan mengharapkan agar Allah berkenan memberikah berkah
kekuatannya lewat perantara azimat.
3 . Bahan yang di manfaatkan dalam
hal menulis azimat berupa minyak misik, zafaron dan sedikit air hujan yang di
campur dengan tinta tertentu, kemudian dasar penulisannya bisa bahan kertas,
kain bahkan yang paling afdhol dirajah pada kulit binatang.
4 . Kondisi batin yang menggunakan
azimat adalah dengan memadukkan antara faktor keyakinan dan kebersihan hati
bagi pemakainya.
Sudah banyak pengetahuan Azimah
harus di pelajari bagaimana cara menulisnya yang benar sebab sebuah Rajah atau
Azimah tidak akan berfungsi kalau di tulis begitu saja, tanpa pengetahuan.
Keberkahan dari sebuah azimat harus dari proses yang benar sesuai tata caranya
barulah azimat tersebut menimbulkan berkah. Dalam menulis azimat tidak boleh asal-asalan menulis yang
berdasarkan kemauan sendiri tanpa mengetahui keilmuan dan tata cara yang sebenarnya
dan apabila di lakukan dengan cara demikian bisa mendatangkan bala dan musibah
bagi penulisnya.
Pada saat islam baru di perkenalkan
oleh Rasululloh saw, hal-hal semacam azimat memang pernah di larang beliau
bahkan dalam sebuah hadist di jelaskan ada seorang sahabat Nabi yang mengenakan
gelang (azimat) oleh Rasululloh menyuruh melepas bahkan beliau mengatakan. “ kalau tidak kau buka gelang tersebut aku
Rasul tidak akan membaiat dirimu ”
Tetapi harus di ingat, ketika
larangan itu diperlakukan iman umat islam saat itu masih sangat tipis, islam
saat itu baru di siarkan oleh Rasululloh Saw.
Dan azimat-azimat yang di
manfaatkan pada saat itu juga azimat buatan zaman jahiliyah sebelum adanya
Islam di Arab yang indentik dengan animisme dan dinamisme.
Selain mempertimbangkan buatan zaman
jahiliyah beliau juga mempertimbangkan hal-hal yang berkaitan keimanan
masyarakat saat itu, Setelah keimanan masyarakat pada zaman Nabi itu semakin
menguat, dan beliau pun memperkenalkan ilmu-ilmu yang bersifat hikmah bagi para
sahabat baik yang menggunakan metode yang di ucapkan atau juga dengan sarana
lainnya.